Kamis, 17 Juni 2021

KLIK : Modul Klimatologi

Halo Sobat Iklim ✋

Kali ini, Kita akan memberikan panduan nih kepada teman-teman untuk belajar mengenai Klimatologi. Tertarik ? Kalau gitu langsung aja dibaca sampai habis yaa 😁

Nah sekarang apakah Sobat Iklim sudah paham materi yang disampaikan di modulnya ?? Kalau belum, teman-teman jangan lupa kunjungi Youtube, Spotify, dan Instagram kami ya dengan meng-klik ikon aplikasinya di atas ya. Disana banyak konten-konten menarik dari kami mengenai Iklim

Jika teman-teman ingin mengunduhnya, Modulnya dapat di unduh disini : Modul KLIK

Jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lainnya yaa. Sampai jumpa di konten selanjutnya. See You 🤗

Share:

SLIPI : Ensiklopedia Seputar Lingkungan dan Perubahan Iklim

Halo Sobat Iklim ✋

Kali ini, Kita akan membahas sebuah Ensiklopedia menarik nih. Tertarik ? Kalau gitu jangan lupa baca sampai habis yaa 😁

Nah sekarang apakah Sobat Iklim menyukai Ensiklopedianya ?? dan dapat mengambil pembelajaranya ?? Kalau belum, teman-teman jangan lupa kunjungi Youtube, Spotify, dan Instagram kami ya dengan meng-klik ikon aplikasinya di atas ya. Disana banyak konten-konten menarik dari kami mengenai Iklim

Jika teman-teman ingin mengunduhnya, Ensiklopedianya dapat di unduh disini : Ensiklopedia SLIPI

Jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lainnya yaa. Sampai jumpa di konten selanjutnya. See You 🤗

Share:

KLIK : Dongeng Kabar Lingkungan Iklim dan Kesehatan

Halo Sobat Iklim ✋

Kali ini, Kita akan membaca sebuah dongeng seru nih yang membahas mengenai lingkungan, kesehatan dan iklim secara menarik. Tertarik dengan dongeng ? Kalau gitu jangan lupa baca dongengnya sampai habis yaa 😁

Nah sekarang apakah Sobat Iklim menyukai dongengnya ?? dan dapat mengambil pembelajaranya ?? Kalau belum, teman-teman jangan lupa kunjungi Youtube, Spotify, dan Instagram kami ya dengan meng-klik ikon aplikasinya di atas ya.Disana banyak konten-konten menarik dari kami mengenai Iklim

Jika teman-teman ingin mengunduhnya, dongengnya dapat di unduh disini : Dongeng KLIK

Jangan lupa bagikan ke teman-teman yang lainnya yaa. Sampai jumpa di konten selanjutnya. See You 🤗

Share:

CERDIK-ZINE : Cerita Resiko Dampak Iklim dan Ketangguhan

Halo Sobat Iklim ✋

Kali ini, kita akan membahas mengenai Resiko Dampak Iklim dan Ketangguhannya, namun penyampaian kali ini agak berbeda sobat. Kali ini kita akan membahasnya dalam bentuk majalah. Penasaran ? Kalau gitu silahkan baca majalah dibawah ini yaa 😁

Nah sekarang apakah Sobat Iklim udah paham mengenai Risiko Dampak Iklim dan Ketangguhannya ?? Kalau belum, teman-teman jangan lupa kunjungi Youtube, Spotify, dan Instagram kami ya dengan meng-klik ikon aplikasinya di atas ya.

Jika teman-teman ingin mengunduh majalahnya, majalah nya dapat diunduh disini : Majalah CERDIK ZINE.

Semoga ilmunya bermanfaat, dan jangan lupa bagikan dengan teman-temannya ya. See You 👋

Share:

Jumat, 11 Juni 2021

SARIPATI : Strategi Adaptasi Sektor Pertanian Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Halo Sobat Iklim ✋

Kali ini kita akan membahas mengenai Adaptasi Pertanian, terutama dalam menghadapi kondisi Perubahan Iklim yang semakin nyata. Penasaran ?? Kalau gitu, yuk simak penjelasan kami sampai akhir ya 😁

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian

Pengertian Strategi Adaptasi

Strategi Adaptasi merupakan upaya dalam menyesuaikan kegiatan dan teknologi dengan fenomena perubahan iklim akibat pemanasan global. Sedangkan Strategi Adaptasi di Sektor Pertanian merupakan upaya dalam menanggulangi dampak dibidang pertanian dengan menyusun berbagai strategi dan kebijakan umum yang bertujuan agar peningkatan produksi dan ketahanan pangan nasional dapat dipertahankan

Strategi Adaptasi Pertanian, terutama terhadap perubahan iklim perlu didasarkan pada beberapa kajian, antara lain :

  • Identifikasi dampak dan tingkat kerentanan sektor pertanian (termasuk di dalamnya kondisi sumberdaya pendukung dan sistem produksi).
  • Identifikasi karakteristik serta potensi dari sumber daya lahan dan air.
  • Identifikasi kesiapan teknologi dan model usaha tani untuk menghadapi adaptasi tersebut 

Dari kajian-kajian di atas, secara konseptual, adaptasi pertanian dapat diupayakan melalui :

  • Optimalisasi pengelolaan sumber daya lahan dan air/irigasi.
  • Penyesuaian pengelolaan pola dan waktu tanam, serta rotasi tanaman/varietas.
  • Pengembangan dan penerapan teknologi yang adaptif serta dibarengi dengan penyusunan pedoman/tool

Jenis-Jenis Strategi Adaptasi

Pendekatan Struktural

Pendekatan Struktural merupakan pendekatan yang lebih bersifat kepada kebijakan. Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Melakukan pemetaan secara detail mengenai kondisi jaringan irigasi yang ada sebagai dasar dalam menyusun rencana program rehabilitasi jaringan irigasi dan pengembangan wilayah irigasi baru. Dalam penyusunan ini harus disertakan faktor-faktor perubahan iklim. Penyusunan rencana juga harus disesuaikan dengan proyeksi perubahan kebutuhan pangan di wilayah tersebut.
  2. Menetapkan kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang perlu diperbaiki untuk mengurangi dampak kejadian iklim ekstrem, seperti banjir dan kekeringan. Penetapan ini juga didasari oleh hasil analisis risiko dan kerugian ekonomi yang akan ditimbulkan akibat perubahan iklim pada berbagai kondisi

Pendekatan Non-Struktural

Pendekatan Non-Struktural merupakan pendekatan yang lebih bersifat kepada langkah yang akan dilakukan di lapangan. Adapun Beberapa langkah yang dapat dilakukan melalui pendekatan ini adalah sebagai berikut

  1. Menerapkan sanksi/aturan yang tegas berkaitan dengan konversi lahan pertanian, penyusunan database wilayah yang rawan terkonversi,menetapkan wilayah pengembangan pertanian terpadu dengan pentahapan yang jelas
  2. Menentapkan program dengan perencanaan yang lebih terstruktur untuk meningkatkan kemampuan petani terhadap teknologi baru.
  3. Meningkatkan program dan teknologi pemanfaatan informasi iklim untuk meningkatkan kemampuan petani dalam beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi
  4. Mengembangkan Sekolah Lapang Iklim (SLI) agar dapat memberdayakan petani untuk dapat memilih dan menerapkan teknologi adaptif dengan kondisi iklim
  5. Melembagakan pemanfaatan informasi iklim dalam menyusun program/langkah-langkah taktis dan operasional dalam menghadapi perubahan iklim yang ada

Strategi Adaptasi Pertanian di Indonesia

Di Indonesia, penerapan strategi Adaptasi Pertanian dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya :

  1. Atlas Kalender Tanam (KATAM)
  2. Atlas Kalender Tanam (KATAM) merupakan panduan yang disusun oleh Kementerian Pertanian, terutama untuk kawasan Pulau Jawa. KATAM disusun berdasarkan potensi pola dan dinamika sumberdaya iklim dan air. KATAM disusun dalam 3 skenario yaitu Tahun Basah,Tahun Normal, dan Tahun Kering

    Atlas Kalender Tanam (KATAM) Pulau Jawa 2007

  3. Teknologi Pengelolaan Air dan Iklim
  4. Kementerian Pertanian hingga saat ini telah mengembangkan beberapa program untuk mengelola air dan iklim. Tujuannya adalah untuk meningkatkan potensi dan pemanfaatan sumberdaya air. Hal ini dilakukan mengingat bahwa pengelolaan air dan iklim merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam peningkatan produksi tanaman, baik di lahan kering maupun basah. Beberapa teknologi tersebut diantaranya Sumur Renteng,Irigasi Kapiler, dan Dam Parit

    Sumur Renteng

  5. Teknologi Penentuan Waktu Tanam dan Kebutuhan Irigasi
  6. Penentuan waktu tanam dan kebutuhan irigasi merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menekan risiko kegagalan panen dan meningkatkan efisiensi dari penggunaan air irigasi. Saat ini Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Batklimat) Kementerian Pertanian telah mengembangkan Software Water and Agroclimate Resource Management (WARM) untuk membantu petani dalam menentukan waktu tanam, pemberian, dan volume air irigasi. Dengan pengembangan software ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan adaptasi petani dalam menghadapi perubahan iklim yang terjadi, terutama di Indonesia

Nah sekarang apakah Sobat Iklim udah paham mengenai Strategi Iklim ?? Kalau belum, teman-teman jangan lupa kunjungi Youtube, Spotify, dan Instagram kami ya dengan meng-klik ikon aplikasinya di atas ya. Semoga ilmunya bermanfaat, dan jangan lupa bagikan dengan teman-temannya ya. See You 👋

Sumber Referensi

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian. Kementrian Pertanian RI

Share:

Senin, 07 Juni 2021

SARIPATI : Penilaian Risiko Iklim Pada Sistem Pertanian Ekosistem Lahan Rawa Pasang Surut

Hallo sobat iklim✋

Kali ini kita akan membahas tentang penilaian risiko iklim pada sistem pertanian ekosistem lahan rawa pasang surut😄, Penasaran kan? Yuk dibaca dari awal sampe akhir😊

Ekosistem lahan rawa mempunyai kondisi lingkungan yang unik, yang memungkinkan mengalami respon yang berbeda terhadap pengaruh kejadian iklim, terutama iklim ekstrim dan kejadian yang menimbulkan bencana akibat iklim. Lahan rawa adalah lahan yang menempati posisi peralihan di antara sistem daratan dan sistem perairan (sungai, danau, atau laut), yaitu antara daratan dan laut, atau di daratan sendiri, antara wilayah lahan kering (uplands) dan sungai/danau. Karena menempati posisi peralihan antara sistem perairan dan daratan, maka lahan ini dalam waktu yang panjang dalam setahun (beberapa bulan) tergenang dangkal, selalu jenuh air, atau mempunyai air tanah dangkal.

Kondisi lingkungan yang unik, memungkinkan pola pertanian lahan rawa juga bersifat khas. Biasanya terdapat beberapa permasalahan apabila lahan rawa dibuka untuk pertanian, seperti masalah mengenai penggalian saluran-saluran drainase besar, yaitu saluran primer, sekunder, dan tersier, dengan tujuan untuk mengeringkan wilayah agar tanah rawa yang semula basah atau tergenang menjadi tanah yang relatif lebih kering yang siap digunakan sebagai lahan pertanian. Kondisi lahan rawa yang spesifik, menyebabkan hanya beberapa jenis komoditas dan varietas tertentu saja yang dapat tumbuh dan memberikan hasil baik. Sehingga, diperlukan penilaian risiko iklim di lahan rawa, yaitu menelaah suatu keadaan yang menyebabkan kegagalan atau kerusakan pada pertanian di lahan rawa tersebut. Luas total kerusakan dan kehilangan akibat kejadian iklim ekstrim, terutama banjir dan kekeringan, cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Dampak iklim ekstrim tersebut juga dirasakan oleh penanaman sistem pertanian di lahan rawa terutama rawa pasang surut.

Pola Pertanian Di Lahan Rawa

  • Pola pertanaman petani hanya didasarkan pada keserempakan dalam memulai tanam, tanpa memperhitungkan bagaimana musim yang terjadi. Menurut petani terutama yang mengalami pasang surut di lahan, air cukup tersedia untuk penanaman hingga sebelum panen. Bagi lahan petani yang tidak dimasuki air pasang, musim tanam harus benar-benar diperhitungkan, karena air tidak tersedia di lahan, sehingga pertanaman yang tidak tepat waktu dapat menyebabkan kekeringan. Berbeda halnya dengan petani yang lahannya selalu digenangi pasang.
  • Apabila memasuki musim kemarau panjang, air menjadi lebih asin sehingga menyebabkan penurunan produksi pertanian karena sanilitasnya tinggi.

Risiko bencana iklim di lahan rawa

  • Banjir : Dapat merusak tanaman karena terendam oleh genangan air
  • Angin Kencang: Dapat menyebabkan pertanaman roboh karena angin, yang menyebabkan rusaknya tanaman dan kehilangan sebagian produksinya
  • Kekeringan : Terjadi penurunan produksi akibat tanaman kurang air (biasanya karena lokasi lahan yang tinggi)

Pengaruh musim terhadap pertanian lahan rawa

  • Musim hujan biasa terjadi pada bulan Oktober, yang sekaligus juga dijadikan waktu untuk memulai bertanam secara serempak. Terkadang awal musim hujan juga terjadi pada bulan September yang digunakan oleh petani sebagai persiapan untuk tabur benih di lahan secara tabur kering. Terkadang awal musim hujan juga mundur hingga bulan November.
  • Puncak musim hujan biasanya terjadi pada bulan Desember yang dapat menyebabkan genangan dan banjir karena dipicu oleh tingginya pasang dan jumlah hujan yang banyak.
  • Posisi lahan akan mempengaruhi lamanya genangan air tertahan

Pengaruh musim kemarau terhadap lahan rawa

  • Kurangnya air pada musim kemarau, sangat dirasakan oleh petani yang lahannya tidak terluapi genangan.
  • Musim kemarau berkelanjutan dapat meningkatkan sanilitas di lahan rawa, sehingga kebanyakan petani enggan menanam pada saat memasuki musim kemarau di lahan rawa.
  • Di lahan rawa pasang surut ternyata memiliki rekaman kekeringan terparah yang hampir sama dengan lahan sawah irigasi biasa.
  • kekeringan yang panjang dapat menyebabkan menurunnya produksi tanaman dan pada sebagian lahan terjadi kebakaran

Pemilihan Pola Tanam pada lahan rawa

  • Kekeringan yang panjang dengan menurunnya produksi padi dan pada sebagian lahan terjadi kebakaran
  • Bervariasinya jangkauan air pasang di lahan pasang surut mengakibatkan adanya perbedaan suplai air ke petakan lahan untuk menunjang keperluan tanaman
  • Pola tanam untuk petani di lahan pasang surut yang pengaturan tata airnya baik dapat ditingkatkan hingga minggu sebelum panen, sehingga disarankan untuk menggunakan padi dengan varietas genjah
  • Pola penanaman yang serempak akan mengurangi serangan hama terutama hama tikus
  • Hal yang penting yang harus diperhatikan dalam pola tanam adalah pintu air dari saluran tersier ke lahan atau juga pintu-pintu pengatur tingginya permukaan air, sehingga ketika pasang tinggi, air masuk ke lahan, dan akan kembali ke saluran ketika surut melalui gorong-gorong
  • Tingginya genangan air pada musim hujan sehingga diperlukan varietas lebih tinggi dari genangan maksimum. Sedangkan pada musim kemarau panjang karena seringnya mengalami intrusi air laut, maka diperlukan varietas yang tahan salinitas.
  • Untuk mengurangi risiko kerugian terutama pada kondisi kemarau panjang, penanaman dapat juga dilakukan hanya dua kali, misal padi-padi.
  • Kemudian pola tanam lainnya yang dapat dikembangkan adalah penanaman 2 jenis komoditas seperti padi-palawija dengan tetap memperhatikan tata air tertentu pada petakan lahan agar terhindar dari genangan air.

Dengan demikian, sesungguhnya di lahan rawa juga harus dilakukan pengelolaan risiko iklim untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi akibat kerusakan yang ditimbulkan bencana iklim

Nah sekarang apakah Sobat Iklim udah paham mengenai Penilaian Risiko Iklim pada Pertanian Lahan Rawa ?? Kalau belum, teman-teman jangan lupa kunjungi Youtube, Spotify, dan Instagram kami ya dengan meng-klik ikon aplikasinya di atas ya. Semoga ilmunya bermanfaat, dan jangan lupa bagikan dengan teman-temannya ya. See You 👋

Sumber Referensi

Boer R, Subbiah AR. 2005. Agricultural droughts in Indonesia. In V.K. Boken, A.P. Cracknell, and R.L. Heathcote. Monitoring and Predicting Agriculture Drought. Oxford University Press, p:330-344.

Jumberi A, Alihamsyah T. 2006. Usaha Agribisnis di Lahan Rawa Pasang Surut : Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa (Ed : Irsal Las). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Subagyo H. 2006a. Klasifikasi dan Penyebaran Lahan Rawa : Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa (Ed : Irsal Las). Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Share: